KATA PENGANTAR
Puji syukur
kepada Allah SWT. atas rahmat, karunia, serta petunjukNya sehingga penulis
diberi kekuatan dan kesabaran dalam menyelesaikan penyusunan TUGAS
KELOMPOK ini dengan sebaik-baiknya.
Semoga
penulisan Tugas kelompok ini bisa membawa berkah dan ridho dari Allah SWT bagi
kami dalam membuat makalah ini, aamiin. Pada kesempatan ini kami mengucapkan
rasa terima kasih dengan sedalam-dalamnya kepada Ibu TITIK EFNITA, SE, BBA ( HONS
), MM. kami sebagai manusia yang selalu mendukung dengan mendoakan yang terbaik
untuk tugas ini dan memberikan support financial sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu, aamiin.
Semoga Allah
memberikan balasan yang terbaik, atas kebaikan yang diberikan pada kami. Kritik
dan saran kami harapkan dari ibu dosen demi tercapainya manfaat makalah ini.
,
Padang, 2 september 2016
Kelompok 9
DAFTAR
ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. JENIS BISNIS : INDUSTRI KERAJINAN ROTAN
B. DESKRIPSI
USAHA/BISNIS INDUSTRI
C. PENGHAMBAT/KENDALA USAHA
D. KONSTRIBUSI DAN SARAN
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Rotan adalah sekelompok palma dari
puak (tribus) Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus,
Daemonorops, dan Oncocalamus. Puak Calameae sendiri
terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah persebaran di bagian
tropis Afrika, Asia dan Australasia.
Ke dalam
puak ini termasuk pula marga Salacca ( misalnya salak), Metroxylon (misalnya
rumbia/sagu), serta Pigafetta yang tidak memanjat, dan secara tradisional tidak
digolongkan sebagai rotan.
Jika dilihat dari seni terapan,
ternyata kerajinan rotan sendiri merupakan bagian dari suatu seni yang sudah
ada di Indonesia sejak lama. Dari segi ketahanan, rotan memiliki ketahanan yang
cukup lama, sehihngga dapat dijadikan sebuah kerajinan yang mampu bersaing di
pasar domestik dan internasional.
Sebagian besar rotan berasal dari
hutan di Malesia, seperti Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Indonesia memasok 70% kebutuhan rotan dunia. Sisa pasar diisi dari Malaysia,
Filipina, Sri Lanka, dan Bangladesh.Rotan cepat tumbuh dan relatif mudah
dipanen serta ditransprotasi. Ini dianggap membantu menjaga kelestarian hutan,
kaerna orang lebih suka memanen rotan daripada kayu.
Rotan jenis manau dan sago cukup
banyak dihasilkan di Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Namun, rotan mentah itu banyak
dibeli perajin rotan Sumbar untuk diolah yang akhirnya dibeli lagi oleh perajin
Riau.Pemerintah diharapkan membuat kebijakan yang dapat mendorong pengembangan
industri mebel/kerajinan nasional sehingga industri ini dapat berkembang yang
akhirnya dapat menyerap semua produk bahan baku rotan Indonesia.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa saja
permasalahan pengrajin?
2.
Pengembangan
sistem agribisnis kerajinan rotan?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
permasalahan pengrajin rotan.
2.
Mengetahui
bagaimana pengembangan sistem agribisnis kerajinan rotan.
3. Memberi solusi kepada pengusaha pengrajin
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. JENIS BISNIS : INDUSTRI KERAJINAN
ROTAN
B. DESKRIPSI USAHA/BISNIS INDUSTRI
Profil Pemilik :
1. Nama
pemilik
: Sugianto
2. Tempat, tanggal lahir : Padang, 01 Desember 1962
3. Asal
: Padang, sumatra barat
4. Agama
: Islam
5. Pendidikan terakhir : SLTA
6. Mulai
usaha
: 1993/1994
Sejarah Usaha :
Usaha ini dimulai dari tahun 1993/1994 oleh pak
Sugianto, usaha ini merupakan usaha yang memang diwariskan secara turun temurun
oleh keluarga pak sugianto. Usaha ini dibuka jauh sebelum jembatan Siak III
dibangun dan akses untuk menyeberangi sungai siak dengan menggunakan fery. Tak
hanya itu kondisi rumbai masa itu masih bisa terbilang sepi.
Tempat Usaha :
Usaha ini beralamat di Rumbai pekanbaru. Disisi kiri dari jembatan siak 3
Tenaga Kerja :
Jumlah tenaga kerja yang diberdayakan terdiri dari 15 orang, dari 15 itu
seluruhnya berjenis kelamin laki-laki Dan setiap satu orang pekerja dapat
menghasilkan produk biasa dengan tingkat kesulitan kecil maksimal 4 unit/hari.
Dan untuk produk dengan tigkat kesulitan besar, setiap pekerja dapat menghasilkan
1 unit/3 hari.
Untuk tenaga kerja, pemilik usaha menggunakan 3 orang
tenaga kerja skill dan 12 tenaga kerja biasa. Untuk tenaga kerja skill
digunakan untuk memproduksi mebel yang tingkat kesulitannya besar sedangkan
tenaga kerja biasa diberdayakan untuk memproduksi produk yang tingkat
kesulitannya kecil.
Tenaga kerja yang memiliki
skill didapat bukan melalui instansi khusus, melainkan tenaga kerja bisa yang
gigih dan mau bila pemilik usaha melatihnya. Perektutan tenaga kerja yang
dilakukan pak sugianto bukan melalui promosi dan iklan, namun melalui
perekrutan kepada kerabat maupun tetangga yang tingkat kesulitannya besar
sedangkan tenaga kerja biasa diberdayakan untuk memproduksi produk yang tingkat
kesulitannya kecil.
Jenis Produksi
Jenis produksi di Dona Rotan dilihat dari tingkat
Kesulitannya.
Mudah :
1. Tongkat
2. Hulahup
3. Tudung saji
4. Alas makan / piring
Sedang :
1. Bakul nasi
2. Tempat lampu
3. Keranjang sawit
4. Keranjang pakaian
5. Jemuran pakaian
6. Pemukul kasur
7. Pembatas
Sulit :
1. Mainan kuda – kudaan
2. Ayunan bayi
3. Kursi goyang
4. Satu set kursi ruang tamu
Omset Penjualan :
Untuk omset penjualan, pemilik usaha tidak dapat memastikan seberapa banyak dia dapat menjual produknya karena keuntungan penjualan diperoleh berdasarkan pemesanan yang dilakukan konsumen secara langsung.
Laporan
Keuangan :
Komponen
biaya :
Biaya tetap
:
· Tempat
: Rp.500.000/bulan
· Bunga
: Rp. 20.000/bulan (0,1 %)
Total
pengeluaran/bulan :
Rp.520.000
Biaya tidak
tetap :
· Gaji
Karyawan :
- Tingat
mudah :Rp.8.000/unit x 45
unit/bulan = Rp.360.000
- Tingkat
sedang :Rp.15.000/unit x 20 unit/bulan
= Rp.300.000
- Tingkat
sulit :Rp.150.000/unit x 2
unit/bulan = Rp.300.000
Total pengeluaran untuk gaji
karyawan
= Rp.960.000/org
· Bahan
baku
: Rp.250.000/kwintal x 2,5 = Rp.625.000
· Kompresor
: Rp. 1.450.000/unit x
1 = Rp.1.450.000
· Mesin
jahit :
Rp.1.200.000/unit x
1 =
Rp.1.200.000
· Kuas
: Rp.10.000/unit x
5
= Rp.50.000
· Tiner
: Rp.20.000/unit x 5 kaleng
= Rp.100.000
· Cat
: Rp.30.000/kaleng(500 ml)x =
Rp.150.000
· Kertas
pasir
: Rp.4.500/lembar x 90 lmbr = Rp.405.000
· Gergaji
: Rp. 75.000/unit x
2
= Rp.150.000
Total
pengeluaran
= Rp.4.130.000/bulan
Perbandingan
omset penjualan industri Rotan di Rumbai
No
|
Industri
|
Penjualan
|
1
|
Dona Rotan
|
10jt
|
2
|
Firdau Rotan
|
13,3 jt
|
3
|
Rian Rotan
|
8,6 jt
|
Dari tabel diatas, hasil penjualan dari 3 industri
rotan tersebut berbeda. Dari yang dilihat, perabotan rotan berada pada posisi
pertama untuk omset penjualan, Dona rotan yang kedua dan pelangi rotan yang
ketiga.perbedaan omset ini terjadi karena beberapa kemungkinan. Yaitu :
1. Selera
dari konsumen berbeda-beda
2. Kualitas
dari produk yang dihasilkan dari masing-masing industri juga berbeda
3. Letak
industri yang kurang strategis, jika dibandingkan dengan industri rotan yang
omset penjualannya besar(perabot rotan)
Perlengkapan
yang digunakan :
1. Gergaji
2. Mesin jahit
3. Kertas pasir
4. Paku
5. Palu
6. Cat pernis
7. Cat biasa
8.
Gas
Sumber Bahan
Baku :
Sumber bahan
baku 50% berasal dari Mentawai, Sumatra Barat dan 50% lagi dari Riau( lipat kain, tapung). Bahan yang berasal dari Sumbar sudah setengah jadi
yaitu sudah melalui proses pabrik dan memiliki kualitas yang lebih baik dan
harga nya pun lebih tinggi. Sedangkan bahan baku yang berasal dari Riau
kualitasnya tidak sebaik bahan baku dari Sumatra Barat, hal
ini dikarenakan bahan baku dari Riau di proses secara manual.
Hasil olahan Rotan yang sudah siap dipasarkan
C. PENGHAMBAT/KENDALA USAHA
Kendala yang
dihadapi dalam usaha ini :
1. Kesulitan dalam pengontrolan karyawan karena ada
beberapa jenis produk tertentu yang harus di awasi dari proses pembuatan awal
sampai selesai dan karena banyak nya cabang yang dimiliki
2. Tanah tempat usaha ini berdiri masih milik orang lain
dan saat pemilik tanah ini datang dan ingin menggunankan tanah itu maka pemilik
usaha harus mencari tempat baru lagi
3. Teknologi yang digunakan adalah mesin
yang nantimya dignakan untuk menghaluskan rotan dari hutan atau menjadikan
rotan menjadi rotan dengan kualitas baik. Kendalanya adalah jika pemilik usaha
menginginkan penggunaan mesin itu harus join bersama pengusaha rotan lainnya.
Karena penggunaan mesin ini memerlukan modal besar dan biasa digunakan oleh
usaha menengah atas. Sementara pak sugianto merupakan usaha kecil menengah.
D. KONSTRIBUSI DAN SARAN
1. Memberikan pelatihan wirausaha kepada para pemilik usaha yang pada pelatihaihan tersebut untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang kerajinan rotan.
2. Membuat cabang usaha lebih banyak agar
lebih maju dari bisnis sebelumnya
3. Mengajukan proposal kepada
pemerintah untuk meminta bantuan dana agar usaha kerajinan rotan bisa
berkembang dan maju.
4. Pemerintah bisa juga memberikan alat
atau kompresor untuk industri kerajinan rotan tersebut.
5. mempromosikan ke
media massa atau radio, supaya omset lebih besar.
6. Melakukan kerja
sama dengan investor asing agar lebih banyak mendapatkan modal usaha.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami buat dengan yang
sebenar-benarnya. Ucapan terima kasih tertuju kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan kemudahan kepada kami sehingga terlaksananya tugas kelompok
ini.
Kami selaku aggota kelompok memohon maaf sebesar-besarnya
apabila terdapat kesalahan serta kekurangan dalam makalah ini. Selain untuk
memenuhi tugas Pengantar Bisnis, Semoga makalah ini dapat menjadi acuan,
pertimbangan , serta motivasi dan koreksi bagi pengusaha kerajinan rotan
selanjutnya.
KESIMPULAN
Pengusaha terlalu fokus dengan jumlah karyawan yang
ada, maka omsetnya tidak bertambah.pengusaha ini harus membuka modal yang
besar, dan mempromosikan ke media massa atau radio, supaya omset lebih besar.
SARAN
Pengusaha harus memperbanyak
pemasaran ke setiap daerah-daerah, seperti iklan-iklan, radio, mengadakan
pameran, dan pengusaha harus membuka ranting atau cabang tempat-tempat konsumen
dan menambah beberapa karyawan.
KELOMPOK
9 :
1. RIZA
DESRI LASARI
2. ROMI
SAPUTRA
3. SEPTIA
FEKI PRANANDA
4. SILVIA
CITRA
5. SITI
RAHMAH IMAYORA
6. SUKENDO
KURNIA PRATAMA
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
TAHUN AJARAN : 2016/2017
The Shops at The Shops At The Shops At The Shops At The Shops At The
BalasHapusFind The Shops 대전광역 출장마사지 At The 여주 출장샵 Shops At The Shops At The Shops At The Shops At The Shops At The Shops At The Shops At The Shops 천안 출장마사지 At The Shops 양산 출장안마 At The Shops At The 고양 출장마사지 Shops At The Shops At The Shops At